Rangkaian Kombinasional
Rangkaian logika kombinasional seperti namanya sendiri menunjukkan bahwa itu adalah kombinasi dari berbagai macam gerbang logika. Rangkaian kombinasional berjalan dengan karakteristik:
a). Setiap
saat, output hanya didasarkan pada level terminal input saat ini dan bukan pada
input keadaan sebelumnya.
b). Sirkuit
ini tidak memerlukan status memori atau jam apa pun, sehingga input sebelumnya
tidak menunjukkan pengaruh pada status sirkuit saat ini.
c). Sirkuit
kombinasional dapat memasukkan jumlah input 'n' dan hanya menghasilkan satu
output.
Adapun rangkaian kombinasional ini dapat direpresentasikan dengan
gerbang ‘NAND’, ‘NOT’, ‘NOR’.
Adapun representasi dari sirkuit logika kombinasional dapat melalui 3 pendekatan berikut ini
a). Gerbang logika
b). Aljabar Boolean
c). Tabel kebenaran
Berikut ini adalah contoh rangkaian kombinasional yang direpresentasikan
dari 3 pendekatan di atas
Gambar 2. Contoh rangkaian kombinasional
Rangkaian kombinasional dibagi menjadi 3 jenis yaitu half adder, full adder, dan multiplexer. Berikut ini adalah penjelasannya.
A. Half Adder
Ini adalah logika kombinasional yang diturunkan dengan menggunakan
dua input dan dua output. Desain sirkuit memungkinkan untuk menambahkan dua
bilangan biner satu bit. Jadi, tujuan utama penggunaan half adder adalah untuk
penjumlahan. Dengan input sebagai A dan B, rangkaian dapat dirancang sebagai
berikut
Gambar 3. Half Adder
Tabel
kebenaran dari rangkaian di atas adalah
|
A |
B |
Carry |
Sum |
|
0 |
0 |
0 |
0 |
|
0 |
1 |
0 |
1 |
|
1 |
0 |
0 |
1 |
|
1 |
1 |
1 |
0 |
Untuk
mendapatkan output Sum dan Carry, rangkaian terhubung dalam format di bawah ini
B. Full Adder
Untuk
mengatasi kelemahan yang ada pada rangkaian half adder, dirancanglah full
adder. Pada rangkaian full adder ini ditambahkan dua angka biner bersamaan
dengan membawa input. Jadi bisa dikatakan bahwa full adder adalah rangkaian
dengan tiga input dan dua output.
Gambar 5. Full Adder
Tabel
kebenaran dari rangkaian di atas adalah
|
A |
B |
Cin |
Carry |
Sum |
|
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
|
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
|
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
|
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
|
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
|
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
|
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
Untuk mendapatkan output Sum dan Carry, rangkaian terhubung dalam format di bawah ini
Gambar 6. Rangkaian Full Adder
C. Multiplexer
Multiplexer adalah aplikasi utama dari rangkaian logika kombinasional. Sirkuit memiliki input 'n', input pemilihan 'm' dengan 2m = n dan satu output. Ini adalah sirkuit digital yang memilih satu input data dan mengarahkannya ke output. Pemilihan input dilakukan dengan input seleksi. Berdasarkan kode digital yang diterapkan, salah satu input dipilih dan ditujukan ke output. Operasi cascading dilakukan oleh input 'E' yang merupakan input terminal rendah aktif.
Biasanya
Multiplexer dapat disebut juga dengan Mux. Multiplexer ini diklasifikasikan
sebagai berikut
2:1 Mux
4:1 Mux
16:1 Mux
32:1 Mux
Mari kita perjelas dengan Mux 2:1
Tabel
kebenaran multiplekser 2-ke-1 ditunjukkan di bawah ini. Bergantung pada nilai
input yang dipilih, input yaitu D0, D1 diproduksi pada output. Outputnya adalah
D0 ketika nilai Select adalah S=0 dan outputnya adalah D1 ketika nilai Select
adalah S = 1.
|
S |
D0 |
D1 |
Y |
|
0 |
0 |
X |
0 |
|
0 |
1 |
X |
1 |
|
1 |
X |
0 |
0 |
|
1 |
X |
1 |
1 |








0 komentar:
Posting Komentar